"Kita bicara begini disaat minyak dunia sedang turun. Terlambatnya keputusan terhadap Blok Masela, akan mendelay project itu," kata Satya usai menghadiri acara diskusi "Kebijakan Pemerintah dan Strategi BUMN dalam Mengelola Industri Hulu Migas", di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Ditambah lagi, ada perbedaan pendapat antara Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait blok yang terletak di Maluku tersebut. Jika terus berbeda pendapat, maka investor akan dibuat bingung jika ingin berinvestasi di blok abadi itu.
"Kita minta supaya pemerintah segera bersatu lah," ujar dia.
Satya juga meminta Pemerintah mengkaji betul sistem mana yang menawarkan nilai yang lebih ekonomis untuk pengembangan Blok Masela. Apakah dilakukan dengan cara pipanisasi atau floating LNG. Hal itu harus dipikirkan matang-matang.
"Makanya kita minta pemerintah lihat betul," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
