Richard juga menuturkan, Freeport sangat antusias untuk melanjutkan kerja sama dengan PT Inalum (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia saat ini.
"Kami sangat antusias mengenai kelanjutan bisnis kami terkait kerja sama dengan Inalum, ini sangat positif bagi Indonesia dan Freeport. Ini menjadi kesepakatan yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak," tutur Richard, saat konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018.
Ia mengungkapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang menyelesaikan perundingan ini secara 'friendly'.
Dengan dilunaskannya pembayaran divestasi saham dan berubahnya kontrak Freeport Indonesia dari Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) definitif, Freeport dipastikan melanjutkan bisnis tambang di Papua hingga 2041 serta mendapat kepastian hukum dan fiskal.
"Sekarang kami dapat melanjutkan bisnis hingga 2041, dan mendapat kepastian dalam aspek hukum ataupun fiskal," tutur dia.
Hari ini Inalum telah melunasi pembelian saham Freeport Indonesia. Sehingga kepemilikan Indonesia di tambang Papua yang sebelumnya 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Atas pelunasan itu juga, Pemerintah memberikan IUPK definitif kepada Freeport Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
