Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Panca Syurkani)

Tender PLTGU Jawa-1 di Tahap Klarifikasi

14 September 2016 11:04
TENDER proyek pembangkit tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 1.600 megawatt (mw) yang dilakukan PT PLN (Persero) memasuki proses klarifikasi dokumen dan evaluasi. Diperkirakan, pada Oktober 2016 pemenang tender pembangunan proyek yang masuk program kelistrikan 35 ribu mw itu bisa diumumkan.
 
"Kira-kira tiga sampai empat minggu dari sekarang ditentukan pemenangnya," kata Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin.
 
Hingga akhir pengumpulan dokumen lelang pada 25 Agustus 2016, terdapat empat konsorsium yang berpartisipasi, yaitu Adaro-Sembcorp, Mitsubishi-PJB-Rukun Raharja, Pertamina-Marubeni-Sojitz, dan Medco-Nebras.

"Saat melihat progres itu, PLN optimistis akan mampu memberikan tambahan setrum 1.600 mw ke Pulau Jawa di penghujung 2020 dari pembangkit di Muara Tawar dan Bekasi, Jawa Barat," kata dia.
 
Salah satu kandidat kuat ialah konsorsium Mitsubishi yang telah menjadi pemenang dalam tender rekayasa pengadaan dan konstruksi (EPC) PLN untuk PLTGU Muara Tawar berkapasitas 500 mw dan PLTGU Tanjung Priok berkapasitas 800 mw.
 
Dalam lelang kali ini, Mitsubishi menggandeng PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), anak perusahaan PLN, sebagai mitra konsorsium. Sebelumnya, pengamat kelistrikan dari Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa menyebut keempat peserta lelang tampaknya mempunyai kemampuan dan kapasitas yang relatif seragam sehingga mempunyai kesempatan sama.
 
"Dalam pelelangan seperti ini, keputusan pemenang seharusnya ditentukan berdasarkan penawaran terbaik, yang mencakup harga, kemampuan pelaksanaan, dan kesiapan pendanaan," kata dia.
 
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyarankan PLN memilih pemenang tender yang kredibel dan bila perlu tidak hanya satu kontraktor saja. Hal itu diperlukan guna menekan risiko investasi atau beban keuangan yang sangat besar. Apalagi proyek PLTGU Jawa-1 menyerap investasi raksasa, yakni sekitar USD2 miliar (Rp26 triliun).
 
"Kalau didistribusikan akan lebih cepat selesai karena kemampuan finansialnya juga akan terdistribusi," ujarnya.
 
PLTGU Jawa-1 ialah pembangkit terbesar yang pernah dibangun dalam satu lokasi di Indonesia. Pembangkit berkapasitas 1.600 mw tersebut membutuhkan bahan bakar gas hingga 250 juta kaki kubik pe hari (mmscfd) yang bakal dipasok dari kilang Tangguh Papua. (Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan