Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan jika pemerintah memutuskan participating interest bagi daerah 10 persen maka Pertamina akan meminta saham sebesar 10 hingga 20 persen.
"Kalau memang 10 persen ke daerah ya kita akan minta another (saham) 10-20 persen," ucap Dwi usai menghadiri peresmian Universitas Pertamina, Jalan Sinabung II, Simprug, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Kepemilikan saham Blok Masela dimiliki Inpex Corporation melalui Inpex Masela Ltd merupakan operator Blok Masela dengan kepemilikan 65 persen saham dan Shell Corporation Ltd sebesar 35 persen. Pertamina bisa langsung membicarakan kepada kepada kedua operator secara bisnis to bisnis untuk ikut ambil bagian dalam kepemilikan saham di blok tersebut.
Sementara itu, lanjut Dwi, perseroan tidak akan ikut campur dalam pengkajian fasilitas pengembangan yang akan digunakan dalam mengelola blok tersebut. Mengenai onshore dan offshore dirinya menerima apapun keutusan yang diambil Pemerintah.
"Kalau Masela kan masih dalam pengkajian sekarang. Di kementerian ESDM mengenai onshore offshore, mengenai LNG-nya. Kalau Pertamina kita ingin masuk, jadi itu yang akan kita ikuti saja. Jadi apa keputusan yang diambil," jelas dia.
Sebagai informasi, pada Maret 2015 Inpex menemukan cadangan lebih besar di blok tersebut yakni sebesar 10,7 tcf. Cadangan yang besar ini tidak mungkin diproduksi dalam waktu 10 tahun. Sedangkan, masa kontrak Inpex mengelola blok Masela ini hanya sampai 2028. Artinya perlu ada tambahan untuk waktu melakukan produksi pengelolaan yakni sekitar 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
