Direktur Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan hal ini merupakan tonggak bersejarah diversifikasi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
"Hari ini tonggak bersejarah diversifikasi BBG, dengan diresmikannya MRU ini satu MRU rata-rata mengisi 100 bajaj. Bisa dibayangkan empat yang diresmikan hari ini, per hari dapat mengisisi 400 bajaj, belum lagi kendaraan yang lain. Jadi program diversifikasi BBM ke BBG ini kita maju terus," ucap Wirat dalam peresmian MRU Pertamina Envogas, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).
Menurutnya, MRU ini sebagai salah satu bentuk program terealisasinya diversifikasi BBM ke BBG, sehingga bila terus diupayakan dan diteruskan diharapkan pada 2019 akan terealisasi 300 Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Gas (BBG) termasuk didalamnya MRU.
"Jadi program diversifikasi BBM ke BBG ini kita maju terus sesuai dengan readmap yang kita susun, target kita di 2019 akan ada 300 SPBG termasuk MRU," kata Wirat.
Wirat menambahkan pemerintah juga sedang memacu pembuatan kendaraan built in yang dapat menggunakan bahan bakar minyak dan gas. Sehingga proses diversifikasi pun lebih cepat terealisasi.
Lebih lanjut, kata Wirat, Pemerintah juga telah menyiapkan gas sebanyak 47,2 MMSCFD untuk konversi BBM ke BBG. Menurut alokasi tersebut cukup untuk 50 ribu kendaraan.
"Kami dari Ditjen Migas sudah mengalokasi gas 47,2 MMSCFD sampai saat ini artinya cukup untuk 50 ribu kendaraan, kalau itu dibagi perkendaraan. Ini yang harus dipacu terus, SPBG dibangun, MRU dibangun, di sisi lain bengkel dan pabrik secara terintegrasi juga dibangun," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
