"Ini salah satunya untuk meningkatkan lokal konten. Terus memberdayakan kontraktor-kontraktornya. Kita sangat mendukung program pemerintah untuk gross split," kata Commercial and Businesses Development Director PT Gunanusa Utama Fabricators, Ramli Simatupang di Banten, Jumat 7 April 2017.
Ramli menjelaskan, melalui PSC gross split diyakini dapat menciptakan proyek hulu migas yang sangat banyak di masa depan. Adapun dari proyek tersebut akan memungkinkan industri fabrikasi dalam negeri terus berkembang karena dalam PSC gross split terdapat poin penggunaan TKDN.
Baca: Permen Gross Split Tunggu Kontrak ONWJ Berakhir
Ditambah lagi, dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2017 juga mencantumkan poin yang memberi semangat kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk menggunakan barang dan jasa dalam negeri.
"Kedepannya banyak (proyek hulu migas). Dengan gross split itu mungkin akan lebih," ucap Ramli.
Namun demikian, meskipun sudah ada prediksi ada peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri, Ramli masih menginginkan pemerintah membuat regulasi pendukung agar industri jasa penunjang hulu migas lebih berkembang.
Baca: Menteri Jonan Klaim PSC Gross Split Lebih Efisien
"Makanya kita minta ke SKK Migas bikin regulasi baru yang mendukung PTK 007," ungkap Ramli.
Hal itu sangat ditekankannya sebab melihat industri penunjang hulu migas sudah semakin berkembang, seperti pembuatan valve, cable, dan piping.
"Harus lebih bagus dari pada PTK 007," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
