Direktur Utama Pertagas, Hendra Jaya mengaku telah berbicara dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja terkait tentang harga gas di sektor hulu supaya diturunkan agar harga jual dimasyarakat lebih rendah serta menambahkan keuntungan pelaku usaha.
"Rata-rata segitu USD4,7 per barel. Kalau bisa turun lagi, sehingga harga jual ke masyarakat tetap, tapi bisa menambah returnnya pelaku gas. Dalam hal ini Pertagas biar proyek ini lebih menguntungkan," kata Hendra di Prabumulih, Sumatera Selatan, Selasa (22/3/2016).
Menurutnya, harga yang diterapkan sekarang belum ekonomis. Sehingga belum memberikan keuntungan maksimal. Apalagi jumlah sambungan pada program jaringan gas kota belum terlalu banyak seperti saat ini.
"Pertamina kan punya harga drive tergantung tahunnya. Sekitar di atas 10 persen atau di atas break event point saja sudah menarik. Karena ini kan bukan sekadar bisnis, tapi penugasan dari pemerintah," jelas dia.
Oleh karena itu, dirinya meminta agar pemerinta mengkaji lagi harga gas di sektor hulu agar bisa menguntungkan pelaku usaha dan masyarakat. Saat ini harga gas di masyarakat yakni pada rumah tangga sekitar Rp4.500 permeter kubik. Sedangkan untuk industri kecil seperti ruah makaan dan catering Rp6.750 per meter kubik.
"Tapi kalau kita dapat harga khusus di upstream, maka akan menjadikan proyek jargas menjadi proyek yang menguntungkan buat pelaku usaha, bukan hanya Pertagas dan PGN saja," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
