Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengatakan, kegiatan uji jalan dan sosialisasi pemanfaatan biodiesel 20 persen (B-20) ini akan dilakukan di wilayah Sumatera.
Menurutnya, hampir 94 persen pemenuhan kebutuhan energi nasional kebanyakan bersumber dari energi fosil. Padahal, produktivitas bumi terus menurun. Sehingga mengharuskan Indonesia terus melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan CPO yang kemudian dapat dikelola menjadi biodiesel.
"Indonesia diharuskan mengimpor BBM yang berimbas pada neraca ekonomi Indonesia. Namun di lain pihak, Indonesia memiliki potensi ketersediaan bahan baku biodiesel dari CPO yang sangat besar dan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti BBM jenis minyak solar," jelas Rida dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Oleh karena itu, jelas Rida, pelaksanaan kegiatan roadshow to Sumatera diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap pemanfaatan biodiesel, sehingga meningkatkan inisiatif masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menyukseskan program Pemerintah dalam upaya pemenuhan energi nasional melalui pemanfaatan energi terbarukan terutama biodiesel.
"Selain itu, kegiatan ini juga akan disertai dengan penyelenggaraan seminar terbuka mengenai hasil uji teknis pemanfaatan B-20 pada kendaraan bermotor di universitas negeri setempat pada setiap provinsi yang dilalui," ucap Rida.
Kegiatan uji jalan dan sosialisasi pemanfaatan biodiesel 20 persen (B-20) roadshow to Sumatera ini akan diselenggarakan sejak 19 Oktober-2 November 2015 dan diikuti oleh enam kendaraan yang menggunakan bahan bakar B20, yaitu kendaraan operasional Ditjen EBTKE (minibus), Truk Hino, Ford, Toyota dan Mitsubishi Pajero. Roadshow to Sumatera ini akan mengambil rute Jakarta-Lampung-Palembang-Jambi-Padang-Pekanbaru-Medan-kembali ke Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
