Hal tersebut disampaikan oleh Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo. Darmawan mengatakan mantan Menteri Pertambangan dan Energi Subroto bahkan menyebut Jokowi sebagai presiden yang paling pancasila.
"Saya bertemu mantan menteri Subroto, beliau bilang Pak Jokowi presiden paling pancasila karena kebijakan BBM satu harga. Beliau bertanya-tanya kok dirinya tidak kepikiran untuk menerapkan hal itu di masanya," kata Darmawan dalam sebuah diskusi di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Februari 2019.
Darmawan mengatakan kebijakan ini memiliki pengaruh yang luar biasa. Sebelum kebijakan tersebut diterapkan, bisa dibayangkan, ada daerah yang harus membayar Rp40 ribu hingga Rp100 ribu untuk satu liter bensin.
Dia bilang artinya jika nelayan menggunakan 40 liter maka mereka harus mengeluarkan uang sebesar Rp4 juta untuk isi BBM. Darmawan mengatakan BBM saat itu sudah terkategori barang mewah (luxury goods), bukan lagi barang normal yang digunakan sehari-hari (necessary goods).
"Dengan harga seperti itu sama saja BBM layaknya bermain golf karena dianggap luxury goods," tutur dia.
Oleh karena itu kebijakan ini dipandang sebagai terobosan pemerintah saat ini untuk membuat kesetaraan dan pemerataan di semua daerah di Indonesia. Saat ini BBM jenis Premium dihargai sama di semua daerah sebesar Rp6.450 per liter dan Solar Rp5.150 per liter.
Adapun target BBM satu harga tahun ini menyasar ke 39 titik di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Dengan tambahan tersebut maka total target 170 titik hingga 2019 diharapkan bisa tercapai. Hingga tahun lalu jumlah BBM satu harga yang terealisasi mencapai 131 titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
