Senior Manager Public Relation PLN, Agung Murdifi mengatakan, kegiatan yang akan dilakukan pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat ini pasti akan berdampak cukup signifikan pada beban listrik.
"Langkah kecil ini ternyata mempunyai dampak yang besar bagi lingkungan. Sebagai contoh bila 10 persen saja dari penduduk kota Jakarta berpartisipasi dalam earth hour akan mampu menghemat listrik yang luar biasa," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Agung menjelaskan, beban aksi Earth Hour 2015 di Jakarta pada Sabtu 28 Maret 2015 pukul 21.00 WIB sebesar 3.322 megawatt (mw) mengalami penurunan 165 mw atau 4,73 persen bila dibanding beban pada Sabtu, 14 Maret 2015 pada jam yang sama yang sebesar 3.487 mw.
Sementara beban listrik di Jawa di pukul 21.00 WIB pada Sabtu, 28 Maret 2015 tercatat sebesar 4.072 mw mengalami penurunan 19 mw atau 0,22 persen. Oleh karena itu, untuk turut menyukseskan Earth Hour 2016, PLN mengimbau ke seluruh unitnya agar mematikan lampu selama satu jam pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat pada Sabtu, 19 Maret 2016.
Selain itu, PLN juga mendorong pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat sesuai kebutuhan, tidak hanya saat perayaan earth hour, namun menjadikan perilaku hemat listrik sebagai budaya sehari-hari.
"Hemat listrik tidak akan mengurangi kenyamanan kita. Dengan berhemat listrik maka biaya rekening listrik akan turun dan kita juga turut berpartisipasi dalam megurangi pemanasan global," ujar dia.
Sekadar informasi, tahun ini Earth Hour mematikan listrik selama satu jam yang digelar setiap tahunnya itu dipusatkan di dua ikon Indonesia yang dikenal dunia yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
