Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan, keselamatan WNI adalah nomor satu. Sehingga harus ada jaminan keselamatan dan keamanan kepada para sandera Abu Sayyaf tersebut.
"Kita bisa memahami policy pemerintah bahwa sampai Pemerintah Filipina bisa jamin keselamatan dan keamanan, baru kita akan evaluasi izin ekspor," kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Sudirman juga mengatakan, terkait larangan ekspor batu bara ke Filipina bukan keputusan ESDM. Kementerian ESDM bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membuat kebijakan terkait masalah ini.
"Saya kira kerja sama dengan Kemlu, Kemendag, sangat erat. Policy yang diputuskan akan diikuti," ucap dia.
Menurutnya, dengan menyetop ekspor batu bara ke Filipina tidak menjadikan terganggunya industri batu bara di Indonesia. Meskipun diketahuinya, Filipina masuk dalam tujuh importir batu bara terbesar.
"Tidak lah (mengganggu industri batu bara Indonesia). Pasti Filipina akan mencari jalan keluar juga. Tidak mungkin dia akan membiarkan pasokan batu bara terganggu," tegas dia.
Sudirman pun menegaskan, apabila Filipina menginginkan pasokan batu bara lancar, maka keselamatan WNI harus terjamin.
"Jadi kita berikan satu pesan saja, kalau pasokan mau lancar minta keselamatan dijaga," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
