Usai mengadakan rapat dengan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dan Inpex Corporation, Luhut menyebutkan keputusan soal kapasitas produksi dan investment rate of return Blok Masela akan diputuskan secepatnya.
Pekan depan, Inpex akan melaporkannya kepada pemerintah terkait kapasitas produksi blok tersebut. Seperti diketahui pemerintah dan Inpex saat ini berbeda pendapat soal kapasitas produksi.
Pemerintah meminta kapasitas produksi sebesar 7,5 mtpa dalam bentuk LNG dan 474 mmscfd dalam bentuk gas pipa. Gas pipa itu diharapkan untuk mendukung hilirisasi. Sementara inpex meminta 9,5 tpa dan 150 mmscfd.
"Janjian saya dengan tim hari Senin jam 2-3 lapor ke saya. Insya Allah kita putuskan," kata Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Mantan Menkopolhukam ini mengungkapkan, dalam rapatnya tadi Pertamina akan menjadi salah satu yang mengelola gas pipa tersebut.
"Mungkin dia (Pertamina) salah satu jadi offtaker pada 474-nya, atau masuk petrokimia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
