Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Nicke Widyawati mengaku penandatanganan ini untuk pengembangan pembangkit small mobile power plant dengan kapasitas daya 500 mw akan tersebar ke pulau-pulau terpencil.
"Small mobile power plant ini akan dibangun di Indonesia timur dengan total kapasitas sekitar 500 mw akan disebar ke pulau-pulau kecil," ungkap Nicke dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Nicke menjelaskan, program strategis dalam MoU PLN-Siemens tersebut merupakan National Capacity Building, yang mencakup pengembangan manufaktur lokal, pengembangan kemampuan O&M, serta pengembangan SDM.
Dia memastikan, 75 persen komponen small mobile power plant akan diproduksi di dalam negeri di manufaktur-manufaktur lokal, dengan nilai minimal 45 persen dari total investasi.
"75 persen komponennya akan diproduksi di dalam negeri. Dengan minimal 45 persen dari total investasi," ucap dia.
Sementara itu, jasa O&M juga akan dilakukan oleh Pusat Pemeliharaan Listrik (Pusharlis) PLN. Melalui kerjasama ini juga akan dilakukan pengembangan SDM melalui dual system-vocational.
Program ini, tambah Nicke, akan diprioritaskan untuk mahasiswa D1, D3, dan D4, dengan 50 persen teori (di kelas) dan 50 persen praktek di PLN. Sehingga seluruh lulusannya memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan PLN.
Program ini sengaja didesain khusus sesuai kebutuhan PLN, supaya lulusannya dapat langsung bekerja di PLN. Tahap awal akan dilakukan STT PLN dan selanjutnya dengan Politeknik dan Perguruan Tinggi lainnya.
"Dengan rencana tambahan pembangkit 78 ribu mw dalam 10 tahun ke depan, PLN mulai tahun ini memerlukan tambahan sekitar 5.500 karyawan baru per tahun. Dengan program National Capacity Building ini, diharapkan TKDN akan meningkat. Dan bisa memenuhi kebutuhan karyawan secara efektif, cepat dan sesuai kebutuhan" tutup Nicke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
