"Pemakaian energi surya di Indonesia di sini tercatat hanya 90 megawatt (mw), sedangkan di Eropa ukurannya sudah ribuan mw, justru yang potensinya sedikit (Eropa) sudah menggunakan energi surya begitu besar, tapi yang potensinya besar (Indonesia) masih sedikit menggunakan," kata Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Andhika Prastawa dalam sebuah diskusi yang bertemakan "Atapku Sudah, Atapmu?", di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 20 Juni 2019.
Dia mengatakan potensi energi surya di Indonesia rata-rata sebesar 1.350 kilowatt per jam per kilowatt peak per tahun, sedangkan potensinya di daratan Eropa hanya sekitar 900 kilowatt per jam per kilowatt peak per tahun.
"Jadi, potensi di Indonesia jauh lebih besar dari di Eropa, tetapi sayangnya pemanfaatan di Indonesia jauh tertinggal bahkan oleh negara-negara tetangga," ujarnya.
Andhika yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap menuturkan penyediaan listrik memerlukan eksplorasi energi lain tidak bisa selamanya bergantung pada energi fosil seperti batu bara yang lambat laun akan habis pada masanya, sehingga perlu alternatif energi lain, yang salah satunya adalah tenaga surya.
Selain itu, penggunaan energi fosil untuk menghasilkan batu bara terus-menerus akan menyebabkan memperbesar masalah lingkungan, yakni semakin banyaknya polusi dan emisi gas rumah kaca yang berujung pada pemanasan global.
Untuk itu, energi surya bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca karena energi surya bersifat terbarukan dan tidak menyebabkan munculnya emisi karbondioksida.
"Energi surya yang paling sederhana pemanfaatannya, yang selalu terdapat di sekitar kita. Oleh karenanya kita berharap pemanfaatan energi surya ini secara luas," ujarnya.
Dia mengatakan lahan tidak menjadi masalah krusial lagi bagi pemasangan panel surya untuk memanfaatkan energi surya menjadi sumber listrik, karena dapat menggunakan atap gedung baik perumahan, pabrik, perusahaan maupun gedung komersial.
"Saya berharap makin banyak pelaku usaha yang nyata berkomitmen mengadopsi PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) atap untuk masa depan Indonesia yang lebih baik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id