Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial yang saat ini menjabat sebagai Plt Ditjen Migas mengatakan wilayah kerja migas yang dilelangkan tahun ini merupakan wilayah kerja migas yang tidak laku pada 2015 dan 2016. Wilayah kerja tersebut nantinya akan menggunakan skema kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) gross split.
"Untuk 2018 kami rencanakan akan lelang 40 blok wilayah kerja konvensional yang terdiri atas penyiapan untuk 2018 atau ex lelang 2015 dan 2016 yang belum sempat diminati. Untuk nonkonvensional, kami akan lelang tiga calon blok," kata Ego di Komplek Parlementer, Senayan, Kamis, 18 Januari 2018.
Adapun berdasarkan data yang dipaparkan di depan Komisi VII DPR-RI ke-40 wilayah kerja konvensional yang akan dilelang tersebut adalah Rupat Labuhan, South CPP, Nibung, Batu Gajah Dua, Bukit Barat, South Tuna, Tongkol, Banyu Mas Ambuh, East Sepanjang Kangean, Kasongan Sampit, Southwest Benggara, Suremana I, Manakarra Mamuju, South East Mandar, Karaeng, Ebuny, East Tanimbar, West Berau, Onin, Kasuri II, Kasuri III, West Kaimana, North Arguni, Mamberamo.
Kemudian blok terminasi 2017 yaitu, Air Komering, East Sokang, East Muriah, North Kangean, Palangkaraya, West Sangata, Belayan, Southeast Mahakam, South Sageri, Halmahera-Kofiau, Southwest Birds Head, Semai IV, West Papua III, Cendrawasih Bay II, dan Cendrawasih Bay III.
Sedangkan wilayah kerja migas nonkonvensional yang akan dilelangkan adalah Sumut Tenggara, Jembar Rimba, dan Sumbagsel. Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyampaikan secepatnya akan melakukan lelang wilayah kerja migas besar-besaran Januari ini.
"Secepatnya, saya mau bulan ini existing, yang lama, yang belum laku itu dilelang," kata Arcandra di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 3 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
