"Jadi kalau kita lihat target di 2018, sebetulnya sampai 31 Agustus sudah mencapai 100 persen lebih atau sekitar 101 persen," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 19 September 2018.
Tahun depan target PNBP sektor minerba mengalami kenaikan Rp161,8 miliar, dari Rp23,96 triliun menjadi Rp24,12 triliun. Selain itu ada tambahan dari penjualan hasil tambang sebanyak Rp17,69 triliun sehingga totalnya menjadi Rp41,82 triliun.
Baca juga: Pemerintah Bidik PNBP SDA Nonmigas Rp30,01 Triliun
Menurut dia, kenaikan PNBP sektor minerba disebabkan oleh perubahan asumsi kurs yang lebih besar untuk tahun depan. Sebelumnya pemerintah memproyeksikan rupiah berada di level Rp14.400 per dolar Amerika Serikat (USD), namun kemudian disepakati menjadi Rp14.500 per USD.
"Dalam rangka optimalisasi penerimaan antara lain dengan meminta pembayaran di muka dan mengurangi biaya yang akan mengurangi penerimaan negara," jelas dia.
Selain itu, pemerintah juga akan memperbaiki sistem administrasi dengan menetapkan PNBP elektronik. Berbagai langkah itu, lanjut Bambang, diharapkan bisa mengoptimalisasi penerimaan negara melalui PNBP.
"Kami juga lakukan kegiatan yang terus menerus kita tingkatkan dengan sinergi instansi terkait dalam hal ekspor. Serta melakukan intensifikasi dan inventarisasi peningkatan penagihan terutama yang masih ada tunggakan sekitar Rp1 triliun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
