Saat ini memang belum ada aturan jelas mengenai peruntukan konsumsi elpiji 3 Kg. Rumah tangga dan usaha mikro boleh mengkonsumsi elpiji 3 Kg. Namun disisi lain, elpiji melon tersebut diperuntukan untuk masyarakat yang tergolong dalam masyarakat tidak mampu. Sehingga saat ini banyak konsumsi elpiji 3 Kg salah sasaran.
"Jadi kalau barang subsidi dengan sistem terbuka di negara manapun belum ada berhasil. Oleh karena itu kami sangat berharap dalam waktu dekat aturan Permen ini bisa cepat selesai agar ada dasar penindakan," kata Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Rabu 18 Januari 2018.
Ditambah, Elia melanjutkan, banyak kasus kecurangan pengoplosan elpiji. Menurutnya, sebagai badan usaha yang menjalankan amanah menyalurkan elpiji subsidi 3 Kg idealnya dapat bertindak tegas terhadap kecurangan tersebut.
Elia merasa sidak dan himbauan saja tidak cukup memberi jera pada pelaku yang melakukan kecurangan itu.
"Saat ini di lapangan kami hanya bisa sidak dan penghimbauan. Karena ini hakekatnya untuk masyarakat indonesia yang kurang mampu," ucap dia.
Seperti diketahui belum lama ini tim satgas pangan berhasil menemukan rumah makan beromzet besar yang menggunakan elpiji 3 Kg di Karanganyar.
Setidaknya ada sembilan rumah makan yang didatangi tim satgas pangan pada Rabu, 17 Januari 2018. Lalu di kasus lainnya di Tangerang, Franky pengoplos elpiji dibekuk polisi. Ia membeli elpiji 3 Kg di pengecer kemudian mengoplos ke tabung elpiji 12 kg dan 50 kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
