"Kapal pengangkut BBM dari Jobber Timika sudah tiba pada pukul 4 sore tadi di SPBU di Agats dan esok hari pun akan ada kapal yang tiba Atsi," ujar Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua Eko Kristiawan dalam siaran persnya, Selasa, 23 Januari 2018.
Pertamina memastikan stok BBM di Kabupaten Asmat akan aman sampai 22 hari ke depan serta akan terus menjaga kontinuitas distribusi di wilayah tersebut. Terdapat delapan lembaga penyalur yang terdiri dari tujuh SPBU Kompak dan satu SPBU khusus Nelayan di Kabupaten Asmat dengan harga jual premium Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter sesuai Perpres.
Konsumsi utama masyarakat di kabupaten Asmat adalah produk premium untuk transportasi sungai menggunakan perahu kecil/speed boat. Sehingga relatif tidak ada penggunaan BBM untuk kendaraan darat karena kontur Kabupaten Asmat berupa sungai dan rawa.
Pertamina akan terus berkoodinasi dan bekerjasama dgn Pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM di Asmat dan wilayah lainnya berjalan lancar.
"Kami senantiasa berupaya maksimal untuk selalu menjaga ketahanan stok di seluruh lembaga penyalur, pada intinya kami ingin berbuat sesuatu yang berdampak baik untuk seluruh masyarakat di wilayah Papua," tukas Eko.
Pertamina MOR VIII juga melaksanakan program jangka panjang selama setahun di 2018. Program tersebut meliputi pemberian bantuan tambahan asupan gizi dan pengadaan faslitas pelayanan kesehatan berupa speedboat. Penyaluran bantuan ini dikoordinasikan dengan Polda Papua.
"Jumlah bantuan yang disalurkan selama setahun kedepan meliputi bantuan kesehatan dan infrastruktur penunjang layanan kesehatan dengan rincian tambahan asupan gizi untuk balita dan ibu hamil di tiga titik lokasi setiap bulan, serta pengadaan kapal speedboat untuk ambulance dengan total bantuan sebesar Rp1,8 miliar," tutup Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News