Jakarta: Pandemi covid-19 menyebabkan sejumlah startup lokal di bidang pendidikan bermunculan. Pasalnya, sejumlah sekolah menerapkan kebijakan belajar di rumah bagi para siswa guna menekan risiko penyebaran virus korona.
CEO Pahamify, salah satu startup edtech, Syarif Rousyan Fikri mengatakan, pihaknya memfasilitasi try out UTBK gratis untuk siswa yang akan melaksanakan UTBK, dan memberi akses video belajar gratis. Hal ini seiring hampir 97,6 persen sekolah sudah memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
“Ed-Tech startup harus memprioritaskan pendidikan karena yang terpenting adalah siswa tetap belajar dimanapun dan kapanpun. Ed-Tech hadir untuk memfasilitasi interaksi antar siswa dan guru menjadi lancar, serta mendukung proses pembelajaran agar lebih efisien dengan menggunakan teknologi,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.
Syarif menambahkan biaya yang dibayarkan akan digunakan untuk biaya operasional rockstar teacher atau pengajar Pahamify. Sisanya akan disumbangkan ke yayasan dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Saat ini Pahamify menyediakan promo paket berlangganan dengan diskon 90 persen untuk paket belajar tiga bulan dan enam bulan. Hadirnya potongan harga khusus paket langganan Pahamify ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Pahamify dalam merespon himbauan Kemendikbud dalam melaksanakan program belajar di rumah hingga akhir tahun.
"Pahamify berharap mereka tetap memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun tidak bertatap muka langsung dengan guru dan teman-temannya. Melalui metode belajar seru di aplikasi ini siswa tetap mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara yang edukatif, menyenangkan, dan aman," pungkas dia.
Pahamify mendapatkan pendanaan accelerator startup Y Combinator dengan nilai USD150 ribu dengan lebih dari 200 ribu pengguna.
CEO Pahamify, salah satu startup edtech, Syarif Rousyan Fikri mengatakan, pihaknya memfasilitasi try out UTBK gratis untuk siswa yang akan melaksanakan UTBK, dan memberi akses video belajar gratis. Hal ini seiring hampir 97,6 persen sekolah sudah memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
“Ed-Tech startup harus memprioritaskan pendidikan karena yang terpenting adalah siswa tetap belajar dimanapun dan kapanpun. Ed-Tech hadir untuk memfasilitasi interaksi antar siswa dan guru menjadi lancar, serta mendukung proses pembelajaran agar lebih efisien dengan menggunakan teknologi,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.
Syarif menambahkan biaya yang dibayarkan akan digunakan untuk biaya operasional rockstar teacher atau pengajar Pahamify. Sisanya akan disumbangkan ke yayasan dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Saat ini Pahamify menyediakan promo paket berlangganan dengan diskon 90 persen untuk paket belajar tiga bulan dan enam bulan. Hadirnya potongan harga khusus paket langganan Pahamify ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Pahamify dalam merespon himbauan Kemendikbud dalam melaksanakan program belajar di rumah hingga akhir tahun.
"Pahamify berharap mereka tetap memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun tidak bertatap muka langsung dengan guru dan teman-temannya. Melalui metode belajar seru di aplikasi ini siswa tetap mendapatkan ilmu pengetahuan dengan cara yang edukatif, menyenangkan, dan aman," pungkas dia.
Pahamify mendapatkan pendanaan accelerator startup Y Combinator dengan nilai USD150 ribu dengan lebih dari 200 ribu pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
