Studi McKinsey berjudul The State of AI in 2022 menyebut, pemanfaatan teknologi AI oleh perusahaan di seluruh dunia naik dua kali lipat dibanding 2017. Area pemanfaatan AI pun terus meluas, dari 1,9 proses bisnis di 2018 menjadi 3,8 proses bisnis di 2022.
"Data ini menunjukkan, semakin banyak perusahaan yang melihat potensi AI dalam mendukung bisnisnya," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nezar Patria, dikutip dalam keterangan resmi, Senin, 20 November 2023.
Pemerintah Indonesia juga terus mendorong implementasi AI di Indonesia. Contohnya dengan peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial RI (Stranas KA) 2020-2045 oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Strategi tersebut dibuat sebagai arah kebijakan nasional dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
"Tiga pilar penting sebagai landasan kolaborasi dalam menghadapi masa depan AI adalah Policy (kebijakan), Platform (aplikasi), dan People (sumber daya manusia) atau disingkat 3P," ungkap Nezar Patria.
Meski menawarkan potensi yang luar biasa, adopsi teknologi AI memang memiliki tantangan tersendiri. Studi Deloitte menunjukkan, tantangan terbesar adalah menyelaraskan inisiatif AI dengan tujuan bisnis, mengelola risiko, serta memberikan keyakinan kepada manajemen terkait inisiatif AI tersebut.
Terkait teknologi AI, Nexa sebagai penyedia solusi digital terdepan asal Semarang, akan menyelenggarakan Next Level AI Conference dengan tema Unlocking Business Opportunities and Efficiency with Artificial Intelligence.
| Baca juga: Pemanfaatan AI Bantu Pengembangan Kualitas SDM di PLN |
Acara ini akan membahas potensi dan cara memanfaatkan teknologi AI bagi pelaku bisnis, baik dalam meningkatkan efisiensi maupun membuka peluang bisnis baru. Konferensi ini akan diadakan di PO Hotel Semarang, pada 23 November 2023 dengan mengundang akademisi dan praktisi teknologi Indonesia.
Adapun akan hadir Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria, yang akan memaparkan keseriusan Pemerintah RI dalam mendorong pemanfaatan AI di Indonesia. Acara ini juga akan menghadirkan Ilham Habibie (Ketua Tim Pelaksana Wantiknas), Bambang Riyanto (Guru Besar ITB dan Co-Founder KORIKA), dan Pulung Nurtantio Andono (Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro) yang akan berbicara potensi AI di lingkungan bisnis.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan Ditto Anindita (CEO Botika), Rio Anugrah (CTO RCTI+), Setiaji (Chief of DTO Kementerian Kesehatan), Megawati Khie (Director, Chanel of Strategic Partnership South East Asia, Google Cloud), Panji Wasmana (Director, National Technology Officer Microsoft Indonesia), Eggy Tanuwijaya (Director of Solutions Architect Alibaba Cloud), Gildas Deograt (Pakar Cyber Security), dan Hana Abriyansyah (Pakar Cyber Security). Semua pembicara ini akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dalam menyusun strategi implementasi AI.
Karena itulah di Next AI Level Conference ini, pembahasan juga akan difokuskan pada pengalaman perusahaan yang sukses mengimplementasikan AI.
"Acara ini akan menghadirkan pembicara dari Google, Microsoft, dan Alibaba yang telah banyak membantu perusahaan global dalam implementasi AI. Selain itu kita juga bisa belajar dari organisasi Indonesia yang telah implementasi AI, Kementerian Kesehatan, RCTI+, serta Botika," ujar CEO Nexa Priyo Suyono.
Next Level AI Conference: Unlocking Business Opportunities and Efficiency with Artificial Intelligence akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 pelaku bisnis di Semarang dan sekitarnya. Acara ini juga didukung InfoKomputer dan agensi kreatif Kitatama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
