Salah satu pendiri Digiasia Bios Alexander Rusli mengatakan, tantangan Tech Winter saat ini membuat perusahaan teknologi dan startup digital di Indonesia dihadapkan pada tugas penting untuk menciptakan keunikan, meminimalkan persaingan, serta menjadi lebih bijak dalam pengelolaan keuangan mereka.
Di luar itu, perusahaan juga memerlukan dukungan dalam berbagai aspek, seperti pemerataan digitalisasi, penguatan fundamental bisnis, peningkatan kolaborasi antarpemangku kepentingan, serta penerapan kerangka Environmental Social, Governance (ESG).
"Kami memiliki misi untuk memberdayakan layanan keuangan di Indonesia dan mendemokratisasikan layanan perbankan yang sudah ada. Hal ini kami lakukan agar mitra kami dapat mengembangkan strategi perusahaan yang kokoh untuk bertahan dalam persaingan yang ketat," tegas Alex dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 26 September 2023.
Baca juga: Lewat Teknologi, Riset dan Inovasi Kesehatan Terus Berkembang |
Percepat inklusi keuangan
Digiasia Bios, ucap Alex, memiliki ambisi besar untuk mempercepat inklusi keuangan melalui lisensi dan teknologi yang dimilikinya. Sebagai perusahaan Embedded Finance as a Service (EFaaS), Digiasia Bios berfungsi sebagai medium integrasi antara empat blok ekosistem digital utama: platform B2B SaaS, platform B2C SaaS, institusi keuangan berlisensi, dan jaringan retail offline.
Teknologi penghubung ini, jelas dia, memungkinkan pengguna SaaS untuk mengakses transaksi keuangan mereka dengan mulus dan inovatif tanpa meninggalkan aplikasi asalnya.
"Dari keempat lisensi teknologi yang dimiliki, yaitu KasPro, KreditPro, RemitPro, dan DigiBos, kami memungkinkan para mitra untuk membangun sistem konstruksi mandiri atas aplikasi/platform keuangan/fintech yang sudah mereka miliki. Kami ingin membantu para mitra menghadirkan pengalaman bertransaksi yang menyenangkan melalui omnichannel kepada target pengguna aplikasi mereka," tambah Alex.
Dalam skema strategi integrasi ekosistem digital saat ini, Digiasia Bios telah menghadirkan portal integrasi layanan keuangan, termasuk layanan pembayaran untuk konsumen dan B2B, sistem point of sale lending, pinjaman B2B, serta layanan perbankan (CASA). Di masa depan, Digiasia Bios akan terus memperluas portofolio layanan keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem digital Indonesia.
"Dengan visi dan inovasi yang kami miliki, menunjukkan bahwa dalam menghadapi Tech Winter, Indonesia memiliki kekuatan untuk memimpin transformasi digital dan memperkuat ekosistem bisnis digitalnya. Konsep bisnis EFaaS membuka peluang besar dalam perjalanan ini, mendukung pertumbuhan bisnis digital yang berkelanjutan, serta memastikan inklusi keuangan bagi semua warga negara Indonesia," tutup Alex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News