"Dengan semakin banyaknya akses konten menjadi beragam, banyak yang positif dan banyak juga yang negatif. Saat ini perlu dilaksanakan literasi digital secara kotinu, agar masyarakat memiliki pemahaman dan kesadaran dalam menggunakan ruang digital ke arah positif," kata Anggota DPR RI Komisi 1 Dave Akbarsyah Fikarno dalam webinar Aptika Kominfo, dikutip Minggu, 19 Februari 2023.
Menurutnya, ruang internet yang terbuka serta bebas ekspresi dan menyampaikan pendapat perlu dijaga tentu sesuai dengan batas-batas dan etika.
"Keterbukan ruang digital yang demokrastis tentu dampaknya memperluas cakrawala pengetahuan, sebagai jendela informasi publik, menyuarakan pendapat, dan tentunya menjaga keberagaman, memastikan toleransi, dan saling menghormati akan pandangan masing-masing. Kita sebagai orang Indonesia, bukan berarti kita bebas tanpa batasan, kita harus tetap menjaga tata krama dan etika," lanjut Dave.
Baca juga: Ternyata, Ekonomi Dunia dan Digital Dipengaruhi Hal Ini |
Adapun peran literasi digital dalam menjaga kebebasan berekspresi yakni memberdayakan pengguna untuk memahami hak dan tanggung jawab mereka dalam dunia internet. Mendorong partisipasi dalam online secara positif. Serta mengurangi risiko penyensoran atau penyaringan informasi di internet.
Pada kesempatan yang sama, praktisi digital Anggi Pasaribu menyampaikan Indonesia sebagai negara yang demoratis menyadari, ruang ekspresi harus digunakan secara bertanggung yang diekpresikan harus bisa dipertanggungjawabkan dan bermartabat.
"Kita melihat ada beberapa konten viral dan berujung dengan pelanggaran UU ITE, tidak semua orang bisa membatasi diri dan mengkurasi apa yang akan disampaikan di ruang publik. Kita harus secara terus menerus meliterasi masyarakat untuk memahami dan sadar penggunaan ruang digital yang bijak dan positif," jelas Anggi.
Ia menambahkan, perlu memahami ekspresi di ruang digital sama juga dengan di ruang offair, tetap dengan etika dan norma. Hal tersebut disampaikan ke masyarakat, kebebasan ekspresi yang melampaui batas tentu melawan hukum dan membelah persatuan.
"Kita adalah bangsa yang majemuk, kita perlu belajar memilih diksi, jangan sampai menyakiti masyarakat atau menyakiti orang lain. Bebas tetap ada aturan. Dalam menyampaikan sesuatu pendapat itu harus berimbang. Pendapat harus diramu, berimbang, independen, dan tetap menyuarakan kebenaran," tutup Anggi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News