Ilustrasi transaksi fintech. Foto: Unsplash.
Ilustrasi transaksi fintech. Foto: Unsplash.

Kolaborasi Fintech Dinilai Kunci Perluasan Akses Keuangan Digital

Arif Wicaksono • 16 Desember 2025 06:23
Jakarta: Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 resmi berakhir dengan sejumlah capaian strategis yang mencerminkan menguatnya kolaborasi lintas sektor dalam ekosistem keuangan digital Indonesia. 
 
Agenda tahunan yang digagas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) ini dinilai berperan penting dalam mendorong inklusi keuangan, memperkuat tata kelola industri, serta menumbuhkan kepercayaan publik dan investor terhadap layanan keuangan digital.
 
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengapresiasi konsistensi BFN sebagai ruang strategis penyelarasan arah pengembangan fintech nasional. Ia menilai sinergi yang terbangun antara regulator, asosiasi, dan pelaku industri menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan fintech yang bertanggung jawab.

“OJK terus mendorong agar inovasi teknologi sektor keuangan berkembang secara aman, inklusif, dan berorientasi pada perlindungan konsumen. Kolaborasi yang terbangun melalui BFN 2025 menjadi modal penting dalam membangun ekosistem keuangan digital yang terpercaya dan berkelanjutan,” ujar Hasan.
 
Senada, Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir menilai BFN 2025 mencerminkan kematangan industri fintech nasional dalam merespons tantangan risiko digital sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar inovasi digital dapat memberi dampak nyata bagi sektor riil.
 
“BFN 2025 memperlihatkan bagaimana regulator, perbankan, fintech, investor, akademisi, dan mitra internasional dapat bergerak bersama untuk memastikan transformasi digital benar-benar inklusif,” kata Pandu.
 
Mengusung tema Kolaborasi Tanpa Batas: Transformasi Fintech dalam Mewujudkan Ekonomi yang Inklusif, BFN 2025 menghadirkan lebih dari 90 program edukasi literasi keuangan, penguatan integritas dan tata kelola industri, serta peningkatan daya saing pelaku fintech. Selain itu, lebih dari 50 program promosi produk keuangan digital digelar untuk menjangkau masyarakat luas.
 
Tak hanya itu, BFN 2025 juga membuka 170 lowongan kerja di sektor keuangan digital, jumlah yang tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, sebagai bagian dari upaya penguatan talenta industri.

Penguatan Dampak Inovasi Digital

Sepanjang penyelenggaraan BFN 2025, sejumlah capaian penting berhasil dicatat. Di antaranya, penguatan dampak inovasi keuangan digital bagi sektor riil prioritas melalui peluncuran AMS 2024–2025, penyelenggaraan lokakarya bersama Kementerian PPN/Bappenas, serta pelaksanaan Digital x Real Sector Clinic.
 
Dari sisi tata kelola, AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi dalam Rapat Umum Anggota (RUA) pada 5 Desember 2025. Upaya peningkatan literasi keuangan digital juga dilakukan melalui berbagai sesi edukasi terkait perlindungan data pribadi, keamanan siber, dan pencegahan penipuan online, bekerja sama dengan Indonesia Anti Scam Center (IASC) dan Global Anti Scam Alliance (GASA) Indonesia.
 
Program edukasi tersebut diperluas melalui roadshow Indonesian Fintech Youth Community (INFINITY) yang menjangkau lebih dari 400 pelajar dan generasi muda di Bangka Belitung, serta kolaborasi dengan media yang menghasilkan lebih dari 500 pemberitaan nasional.
 
BFN 2025 juga mendorong peningkatan kerja sama strategis industri melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan AMVESINDO dan Jalin, peluncuran Fintech Indonesia Playbook bersama Australian Trade Commission (Austrade), serta pengenalan peluang ekspansi ke pasar Kanada, Kenya, Asia Tengah, dan India. AFTECH turut menjalin kerja sama dengan Money20/20 dan Indonesia Food Resilience Forum (IFRF).
 
Di bidang pengembangan sumber daya manusia, AFTECH meluncurkan AFTECH Academy, menggelar risk community forum bersama BSSN dengan fokus keamanan siber, serta menginisiasi program Call to Join Women in Fintech di bawah Asia Fintech Alliance.
 
Menutup rangkaian BFN 2025, Pandu Sjahrir menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, mulai dari regulator, mitra industri, hingga media. Menurutnya, pengalaman BFN 2025 menegaskan bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci utama pengembangan fintech nasional.
 
“Ketika regulator, industri, media, dan masyarakat bergerak dalam satu agenda, fintech dapat menjalankan perannya secara efektif sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan