Melansir laman resmi Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Harbolnas sudah digelar selama 12 tahun. Serta menjadi momen yang ditunggu konsumen dan juga festival belanja industri online yang fenomenal dalam tiga hari.
Harbolnas diskon besar-besaran
Pada hajatan Harbolnas, seluruh e-commerce di Indonesia memberikan diskon besar-besaran. Tak hanya itu, perusahaan, perbankan hingga jasa logistik mendukung dengan memberikan penawaran spesial.
Nantinya, berbagai promosi dilakukan pada masa Harbolnas, mulai dari endorsement, memasang iklan, sampai kampanye di tempat-tempat ramai. Semua kegiatan dilakukan untuk memeriahkan kegiatan Harbolnas.
Melansir laman Shopee, konsep Harbolnas menyerupai acara diskon tahunan besar-besaran yang diadakan di Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Amerika Serikat memiliki Black Friday yang mulai di minggu ketiga hari jumlah di November, sehari setelah perayaan Thanksgiving. Nah, serupa dengan Black Friday, di Indonesia terdapat Harbolnas.
| Baca juga: Ini Dia Daftar Peserta Harbolnas 2023 |
Sejarah harbolnas
Tujuan diadakannya Harbolnas adalah untuk memperkenalkan berbagai hal terkait belanja online ke masyarakat. Pada 2012, ketika Harbolnas pertama diadakan, popularitas e-commerce di Indonesia belum semasif saat ini. Masih banyak keraguan dari masyarakat untuk melakukan transaksi online.
Website e-commerce dan deretan brand yang sudah populer saat itu menyadari kalau Indonesia merupakan pasar yang cukup besar. Sayangnya, transaksi belanja online masih sedikit. Dari sinilah, Harbolnas mulai diadakan pertama kali pada 12 Desember 2012.
Kegiatan ini terus dilakukan pada tahun berikutnya, yakni 2013 dengan menggandeng 22 e-commerce. Pada 2014, jumlahnya terus bertambah hingga 78 e-commerce. Hingga 2017, setidaknya ada 254 e-commerce yang terlibat dalam aksi hari belanja online nasional.
Puncak harbolnas
Puncak Harbolnas atau hari belanja online nasional dilaksanakan pada 12 Desember setiap tahunnya. Pada hari tersebut, antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk melakukan transaksi online.
Pada 2020, ketika pandemi melanda, nilai transaksi Harbolnas adalah mencapai Rp11,6 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari Harbolnas 2019 dengan nilai transaksi Rp9 triliun. Sementara untuk total transaksi 2023, diprediksi mencapai Rp25 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
