"Di Bukalapak, keamanan user data adalah prioritas utama kami, sehingga dari waktu ke waktu, kami selalu mengimplementasi berbagai upaya demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak serta memastikan data-data pengguna tidak disalahgunakan," kata Chief Executive Officer Bukalapak Rachmat Kaimuddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Mei 2020.
Ia juga menjelaskan, sejak terjadinya peretasan data Bukalapak pada awal 2019, yang mengambil rangkaian data lama sampai dengan 2017, pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan cyber security secara menyeluruh mulai dari sisi infrastruktur, keahlian, hingga budaya perusahaan.
Untuk saat ini Bukalapak menggunakan sistem perlindungan berlapis pada setiap tahapan menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna, antara lain menggunakan metode https sehingga data tidak mudah diretas, lalu saat tempat penyimpanan menggunakan perlindungan termutakhir, dan saat mengolah data Bukalapak sealalu memonitor secara ketat sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam dengan baik.
Selain itu, katanya, sejak saat itu Bukalapak terus mengingatkan para pengguna untuk lebih aktif mengambil langkah langkah pengamanan. Adapun langkah pencegahan yang bisa digunakan pengguna yaitu mengganti password berkala, mengunakan password yang kompleks, gunakan password manager, aktifkan verifikasi dua langkah, dan selalu pastikan alamat website yang Anda kunjungi akurat.
"Kami sangat menyadari bahwa risiko cyber-security adalah risiko yang dapat mengancam siapa saja," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
