Komisaris Utama Pertagas Yenni Andayani mengatakan, untuk 2015, Pertagas mencatat laba bersih sekitar USD150 juta. Meski pengumpulan laba bersih itu sudah signifikan, namun Yenni mengakui jumlah tersebut masih di bawah target yang telah ditetapkan.
"Tentunya ini merupakan hasil kerja keras dari semuanya. Karena dengan kondisi harga minyak yang rendah ini merupakan prestasi tersendiri bagi Pertagas yang masih mampu memberikan laba bersih kepada korporasi dengan jumlah signifikan," kata Yenni, seperti dikutip dalam laman resmi Pertamina, di Jakarta, Kamis (21/4/2016)
Ia mengakui, tidak tercapainya target tersebut dikarenakan turunnya harga minyak dan Liquid Petroleum Gas (LPG) dunia. Hal itu yang menyebabkan tidak maksimalnya performa Pertagas. "Turunnya harga minyak dan elpiji juga memengaruhi performance Pertagas," ujar Yenni.
Sementara itu, Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya menyatakan, kinerja Pertagas di 2015 ditandai dengan peningkatan EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization).
"Dari tahun ke tahun, Pertagas membukukan kinerja yang baik dari sisi EBITDA. Di 2012, EBITDA Pertagas adalah USD136 juta, 2013 meningkat menjadi USD176 juta, 2014 menjadi USD254,7 juta, dan 2015 menjadi USD278,7 juta," jelas Hendra.
Ia menjelaskan, disamping EBITDA, masih ada parameter lain berupa EBITDA marjin. Pertagas juga mencatat peningkatan EBITDA margin mencapai 45 persen. "Di dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) ditetapkan sebesar 34 persen, dan tahun lalu, EBITDA marjin Pertagas mencapai 45 persen," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
