"Dari hampir 40 bursa utama dunia, kita lihat secara tahunan (YTD) hanya ada 10 bursa yang menunjukkan pertumbuhan positif, termasuk bursa kita, yaitu IHSG masih tumbuh lebih dari enam persen," kata Hasan kepada wartawan, Rabu, 15 Juni 2022.
Ia menjelaskan, penurunan indeks tersebut dipicu oleh beberapa faktor utamanya adalah kenaikan harga komoditas dunia yang dipicu salah satunya oleh ketidakpastian yang ditimbulkan akibat perang Ukraina dan Rusia.
"Efek berikutnya memicu tingkat inflasi yang tinggi di hampir seluruh negara di dunia yang pada akhirnya menimbulkan kekhawatiran pada investor, bank sentral akan menaikan suku bunga secara agresif," ujarnya.
Hasan terus menekankan, terkait dengan posisi level IHSG seharusnya tetap bersyukur lantaran pertumbuhan IHSG yang masih positif menunjukkan optimisme market terhadap potensi pasar modal dan perekonomian Indonesia.
Pada perdagangan hari ini hingga pukul 10.12 WIB, posisi IHSG berada di level 7.015,97 turun 0,48 persen dibandingkan dengan posisi pembukaan 7.031,19. Adapun level tertinggi pada perdagangan yang masih berjalan ini adalah 7.086,38 dan level terendah adalah 7.011,32. Selama sepekan IHSG terkoreksi 0,24 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
