"Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2015 melempar dividen 60 persen dari laba bersih sebesar Rp1,38 triliun, atau setara Rp84,8 per saham," tutur Direktur Utama BJB Ahmad Irfan dalam siaran persnya, Rabu (23/2/2016).
Adapun sisa dari laba bersih sebanyak 40 persen, menurut Irfan, akan sebagai laba ditahan. Laba itu akan ditahan sebagai modal bisnis perseroan ke depannya. Irfan menuturkan, di 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia, termasuk BJB mengingat adanya ketidakpastian kondisi perekonomian global yang juga berdampak pada perekonomian Indonesia.
Namun, di tengah kondisi perekonomian yang tidak stabil tersebut, perseroan mengaku tetap dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja positif. BJB pun terus berkomitmen untuk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan demi perjalanan bisnis yang baik ke depannya.
Seperti diketahui, BJB membukukan laba bersih sebesar Rp1,38 triliun di sepanjang 2015 atau meningkat sebanyak 24,7 persen dibandingkan dengan perolehan laba bersih sebesar Rp1,12 triliun di 2014. Di mana faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih BJB ini bersumber dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 11,5 persen secara year on year (yoy) dan Fee Based Income (FBI) yang tumbuh 10,9 persen (yoy).
Sejalan dengan peningkatan laba, total aset BJB pun turun mengalami peningkatan sebanyak 16,9 persen atau menjadi sebesar Rp88,7 triliun di 2015. Sebagai pembanding, posisi aset di 2014 tercatat sebesar Rp75,8 triliun. Kinerja tersebut memberikan efek positif bagi kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebanyak 17,1 persen atau mencapai Rp67,6 triliun. Sedangkan di 2014, BJB mencatat posisi sebesar Rp57,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
