Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menyebutkan, dana capex sebagian besar 39 persen akan dialokasikan untuk divisi logistik dan properti, sebesar 20 persen ke otomotif, 15 persen mengarah ke agribisnis, dan sisanya 21 persen ke PT United Tractors Tbk (UNTR).
"Fokus 2016, kami bergeser ke divisi logistik, infrastruktur, dan properti. Kebanyakan capex ke arah sana. Tambahan capex setidaknya 35 persen dari Rp10 triliun di 2015," ungkap Prijono, ditemui usai RUPST Astra International di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Prijono mengakui, dana capex banyak didapatkan dari kas internal perseroan. Sedangkan dari pinjaman, perseroan tidak akan mengambil terlalu banyak. Seperti diketahui, laba bersih Astra Internasional merosot tajam menjadi Rp3,11 triliun di kuartal I-2016, atau susut 22 persen dari periode yang sama di 2015 sebesar Rp3,99 triliun.
Adapun laba yang anjlok memberikan dampak besar bagi laba bersih per saham menjadi Rp77 per saham per Maret 2016, atau turun 22 persen bila dibanding posisi Rp99 per saham di kuartal I-2015.
Laba Group Astra disumbang dari berbagai lini bisnis. Otomotif menyumbang Rp1,58 triliun, jasa keuangan Rp641 miliar, alat berat dan pertambangan Rp442 miliar, agribisnis Rp333 miliar, infrastruktur, logistik dan lainnya Rp82 miliar, dan teknologi informasi Rp34 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
