Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pemanfaatan data kependudukan melalui penggunaan card reader e-KTP bertujuan untuk percepatan pembukaan rekening investor di pasar modal yang sebelumnya memerlukan waktu beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit.
"Harapan kami agar para perusahaan itu segera menindaklanjuti dengan mengembangkan aplikasi untuk proses pembukaan rekening efek yang lebih dan cepat," ujarnya.
Menurut Friderica, mempercepat proses pembukaan rekening akan memberikan kontribusi yang bagus dalam rangka memajukan iklim investasi di pasar modal Indonesia.
"Investor tidak lagi kehilangan momentum untuk berinvestasi karena proses pembukaan rekeningnya belum selesai. Harapannya, hal ini akan meningkatkananimo masyarakat untuk berinvestasi, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia," katanya.
Friderica Widyasari Dewi menambahkan bahwa pemanfaatan "card reader" juga memberikan kemudahan bagi investor yang berada di luar pulau Jawa yang sering mengeluhkan lamanya waktu untuk pembukaan rekening investasi.
Penyerahan card reader KTP elektronik itu, lanjut dia, juga diberikan kepada Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tersebar di 25 provinsi di Tanah Air.
Direktur Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agus Saptarina mengatakan inisiatif ini merupakan bukti komitmen bersama regulator pasar modal dalam mengembangkan infrastruktur pasar modal, khususnya untuk meningkatkan kualitas data investor.
"Selain dapat mempercepat pembukaan rekening efek dan penerbitan nomor SID (single investor identification), juga penting untuk proses pengawasan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
