Hal ini diutarakan oleh Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Hotma Parulian Manalu, saat bincang-bincang bersama wartawan, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/11/2014).
"Di saat Jokowi pidato di APEC, sepertinya investor yang di sana bakal tertarik untuk ngasih modalnya ke dalam negeri," ujarnya.
Dia menjelaskan, sentimen positif dari pidato Jokowi di APEC terlihat dari rencana orang nomor satu ini yang lebih aktif akan mengembangkan di sektor maritim. Lantaran periode presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sektor maritim kurang diperhatikan dengan baik.
Efek positif tersebut, ditegaskannya, dapat membuat realisasi pertumbuhan ekonomi di 2015 mencapai enam persen. Angka pertumbuhan ekonomi lebih banyak didorong dari sisi investasi, bukan melainkan dari sisi konsumsi dalam negeri.
"Dari sisi investasi yang bakal mendorong pertumbuhan ekonomi, bukan dari konsumen domestik. Itu yang saya lihat di tahun depan," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang diharapkan pemerintahan Jokowi sebesar tujuh persen sangat lah sulit dicapai untuk tahun depan. Kendati masih banyak yang harus diperhatikan, baik kondisi pasar yang ada di dalam negeri maupun dari global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
