"Kita bagikan dividen Rp16,10 miliar, dari laba bersih Rp32,21 miliar (50 persen), atau setara Rp5,10 per lembar saham," tutur Direktur Utama MARI Adrian Syarkawie, ditemui dalam acara paparan publik di CGV Blitz Pacific Place, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Menurut Adrian, perseroan sudah membagikan dividen interim sebanyak Rp13,43 miliar sebelum menjalankan penawaran umum perdana saham (IPO). Sehingga, dividen tunai yang belum direalisasikan sebesar Rp2,66 miliar.
Adrian menjelaskan perseroan akan membagikan dividen tunai sesuai peraturan pasar modal yang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setidaknya aturan itu menyebutkan, pembagian dividen sepanjang 30 hari, setelah RUPST buku 2015 yang terselesaikan pada hari ini.
Sisa dari laba bersih, sambung Adrian, akan digunakan sebagai laba ditahan. Guna meraih dana yang lebih besar untuk pengembangan bisnis perseroan ke depannya.
Adrian menambahkan, perseroan akan tetap konsisten dan berusaha membagikan 50 persen dari laba bersih sebagai dividen. Meski begitu, tingkat konsisten itu tetap melihat kebutuhan modal dalam mengembangkan bisnis di tahun-tahun mendatang.
"Dividen mau tetap 50 persen, tapi kan perusahaan kan butuh modal utk pengembangan. Konsisten manajemen masih di 50 persen. Tapi paling penting value di sahamnya," pungkas Adrian.
Sepanjang 2015, Mahaka Radio Integra mengapai laba bersih Rp32,21 miliar, atau naik 98,34 persen bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Posisi pendapatan MARI pun meningkat 7,3 persen menjadi Rp101,99 miliar. Pendapatan banyak disokong oleh iklan radio program sebesar Rp68,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
