"Hal ini karena adanya peningkatan harga dan aktivitas saham Erajaya Swasembada yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya atau Unusual Market Activity (UMA)," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy, seperti dikutip dari laporan BEI, di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Irvan menerangkan, informasi terakhir yang dipublikasikan oleh ERAA adalah informasi tanggal 2 Maret 2016 melalui IDX Net mengenai penjelasan atas volatilitas. Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham Erajaya Swasembada, Irvan menekankan, bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ERAA.
Oleh karena, Irvan berharap agar investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, serta mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Kemudian, lanjutnya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sekadar diketahui, pengumuman UMA ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal.
Sementara itu, saham Erajaya Swasembada pada saat ini berada di level Rp497 per saham per 29 Februari 2016, dan terus mengalami pola kenaikan di mana level tertingginya pada Rp755 per 8 Maret 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
