Pemeriksaan yang dilakukan pun terhadap semua orang yang masuk ke dalam gedung BEI, tidak ada pengecualian untuk pejabat sekelas direksi yang ada di BEI.
Padahal sebelum ada bom, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini menjelaskan pemeriksaan melalui metal detector dan pemeriksa tas hanya dilakukan untuk pengunjung, tapi saat ini prosedur yang dilakukan untuk semua karyawan, tenant, hingga direksi bursa.
"Sistem keamanan sekarang lebih ketat. Kemarin untuk tenant atau seperti saya kalau masuk tidak diperiksa. Tapi, sekarang semua masuk harus diperiksa, jadi tas saya juga harus masuk ke mesin," jelas Hamdi, ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Pada saat masuk menggunakan mobil ke halaman gedung bursa, Hamdi pun bercerita, mobilnya pun ikut diperiksa secara menyeluruh. Padahal sebelumnya tidak ada mekanisme pemeriksaan seperti itu.
"Mobil saya biasanya tidak diperiksa security, karena mereka kenal saya. Sekarang mereka periksa semuanya, bagasi juga dibuka. Itu semua tanpa kecuali pak Tito (Direktur Utama BEI). Beliau pun masuk harus diperiksa juga melalui security guard dan metal detector tadi," jelas dia.
Meski demikian, Hamdi tidak keberatan dengan hal yang terjadi saat ini. Justru, hal itu tindakan yang positif demi mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan seperti teror bom Thamrin.
"Tidak sama sekali, menurut saya itu bagus untuk keamanan kita juga kan, jadi saya tidak merasa keberatan sama sekali," tukas Hamdi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
