"Teman-teman milenial yang sudah memiliki keuangan lebih dan punya kebiasan menggunakan gadget jadi target dari produk ini. Dari segi desain juga cocok karena minimal pemesanan itu Rp1 juta dan maksimalnya Rp3 miliar," kata Senior Executive Vice Presiden (SEVP) Distribution and Services Mandiri Syariah Anton Sukarna, di Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.
Jika dirinci, tambahnya, Mandiri Syariah berharap nasabah atau masyarakat yang berinvestasi di sukuk ini yakni 50 persen nasabah baru dan mencoba berinvestasi di sukuk dan sisanya adalah nasabah yang memang sudah menunggu produk ini diluncurkan dalam artian memang sudah memahami produk investasi secara matang.
Dari kondisi itu, ia berharap, kaum milenial lebih masif menyerap produk sukuk ini yang harapannya bisa menjadi nasabah Mandiri Syariah di masa mendatang. Hal itu dianggap penting karena generasi milenial terbilang produktif sehingga nantinya bisa mendukung pertumbuhan bisnis Mandiri Syariah di masa mendatang.
"Ke depan kita berharap kaum milenial menjadi nasabah potensial kita. Karena mereka kelak bisa menjadi nasabah penyangga kita," tuturnya.
Terkait dengan target, Anton mengatakan, ditargetkan bisa terserap di kisaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Target tersebut sejalan dengan harapan bertambahnya jumlah nasabah di Mandiri Syariah lantaran bagi mereka yang hendak berinvestasi di sukuk ini harus membuka rekening terlebih dahulu.
"Pada dasarnya ini ditawarkan secara digital. Tapi, untuk membeli produk ini memang harus memiliki rekening dulu di Mandiri Syariah karena nanti berkaitan dengan pembayaran kupon. Pembayaran kupon itu kan nanti dibayarkan langsung atau dikirim ke rekening nasabah," ujarnya.
Lebih lanjut, Anton mengajak masyarakat untuk berinvestasi di sukuk. Pasalnya, sukuk ini dijamin oleh pemerintah dalam artian potensi terjadinya risiko bisa ditekan sedemikian rupa. Apalagi, produk investasi ini adalah sukuk yang artinya bisa memperkaya produk investasi di perbankan syariah di Indonesia.
"Di perbankan syariah untuk produknya mungkin belum sebanyak di perbankan konvensional. Dengan adanya produk ini maka menambah pembendaharaan. Itu penting bagi bank. Apalagi pertama ini aman. Imbal hasil ada kupon dan memberi pembelajaran bagi nasabah untuk berinvestasi lebih dalam," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
