Pendapatan perseroan yang melemah ini menggerus laba seebsar 8,3 persen menjadi Rp2,31 triliun di semester I-2015, dari sebelumnya Rp2,51 triliun. Demikian seperti dikutip dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/7/2015).
Adapun untuk beban pokok pendapatan perseroan tercatat menjadi Rp8,77 triliun di semester I-2015, atau mengalami penurunan dari posisi beban pokok pendapatan sebesar Rp9,49 triliun di semester I-2014.
Sementara itu beban usaha perseroan di semester I-2015 mengalami penurunan Rp1,43 triliun dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,50 triliun di semester I-2014. Pendapatan operasional lain menjadi Rp82,99 miliar, sedangkan beban operasi lain menjadi Rp40,98 miliar di semester I-2015.
Di sisi lain, posisi aset perseroan dibukukan mengalami penurunan sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Di mana dari posisi aset sebesar Rp25,35 triliun di akhir 2014 menjadi Rp28,88 triliun. Serta posisi liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing sebesar Rp3,49 triliun dan Rp21,86 triliun di akhir Juni 2015.
Sekadar informasi, Indocement Tunggal Prakasa merupakan salah satu produsen semen terbesar kedua di Indonesia. Selain memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras.
Saat ini, Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada di Citeureup,Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
