"Sementara laba bersih (net profit) sebesar Rp356,08 atau naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya Rp323,71 miliar," tutur Sekretaris Perusahaan Intiland Development, Theresia Rustandi, di Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Ia menambahkan wilayah Surabaya berkontribusi sebesar 40% pada tahun ini. Angka itu turun dibandingkan pada saat krisis ekonomi yang mencapai 60%. Faktor ketersediaan lahan mempengaruhi portofolio.
Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer untuk Surabaya Intiland Development Sinarto Dharmawan mengungkapkan perusahaan akan mengembangkan Spazio Tower di Graha Festival, Surabaya pada September tahun ini.
Rencana itu merupakan tahap kedua untuk pembangunan proyek. "Investasinya sebesar Rp400 miliar," paparnya.
Luas pembangunan mencapai 30 ribu meter persegi (square meter) yang meliputi apartemen, perkantoran, dan hotel. "Kantor mencapai 180 unit sedangkan kamar hotel sebanyak 140," tambahnya.
Vice President Director Intiland Development Suhendro Prabowo menuturkan, perusahaan juga melaksanakan proses reklamasi seluas 63 ha untuk proyek tanggul raksasa (Giant Sea Wall) di pantai utara Jakarta. Sehingga totalnya mencapai 163 ha milik korporasi.
Intiland Development berencana memulai reklamasi pada 2015. Proses pengerjaan membutuhkan jangka waktu tiga tahun.
Area seluas 63 ha digunakan untuk landed house. Sisanya dimanfaatkan pembangunan high risk building dan apartemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
