"Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mengarahkan pertumbuhan kredit 15-17 persen. Kami akan dibawah 15 persen," ujar Direktur Strategy & Finance BNGA Wan Razly ditemui dalam acara Public Expose perseroan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Pada kuartal III/2014, posisi pertumbuhan kredit naik 7,3 persen menjadi Rp166,84 triliun, dibanding sebelumnya Rp155,54 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 2,3 persen menjadi Rp166,79 triliun, dari posisi sebelumnya Rp163,02 triliun.
Menurut Wan, perseroan akan lebih konservatif dalam memperoleh laju pertumbuhan kredit di tahun depan. Laju pertumbuhan kredit akan sesuai dengan pertumbuhan DPK.
Perseroan juga akan bekerja keras dalam menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR). Sehingga kinerja bisnis perseroan bisa dibawa lebih baik.
Menurut dia, untuk saat ini kredit sektor korporasi masih sangat unggul. Untuk tahun kedepan kredit UMKM dan consumer akan lebih cemerlang yang didapatkan oleh perseroan.
"Tapi untuk pertumbuhan kredit kita sampai akhir tahun ini bisa mencapai 10 persen lah," pungkas Wan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
