"(Pendapatan iklan di tahun politik sebelumnya) naik 10-15 persen dibandingkan reguler. Bahkan bisa sampai 20 persen," kata Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 20 September 2018.
Biasanya, jelas Adrian, partai, calon legislatif, hingga calon presiden bakal menggelontorkan anggaran besar-besaran. Kondisi tersebut diyakini berimbas pada pelonjakan permintaan iklan di beberapa perusahaan media, termasuk Mahaka Media.
"Karena ada budget dari partai-partai maupun capres dan cawapres untuk mengampanyekan produk mereka," ucap dia.
Meskipun demikian, Adrian menekankan perusahaan tidak akan semena-mena menaruh porsi iklan politik di medianya. Perusahaan milik Erick Thohir ini akan mengikuti pembatasan iklan di media sesuai dengan aturan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena KPU yang membatasi (iklan di media). Dahulu itu belanja iklan hanya boleh 10 kali per hari di TV dan di radio, kalau di koran itu sekian persen dari total iklan. Itu yang berpengaruh ke belanja iklannya," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
