"Biasanya ada permintaan RUPS. Mereka mengajukan rencana tersebut ke OJK untuk mengadakan RUPS, sepanjang disetujui dalam RUPS enggak masalah," kata Direktur Penilaian BEI Samsul Hidayat di Gedung BEI, SCBD, Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017.
Menurut dia, aturan main untuk sebuah perusahaan mengubah lini bisnisnya sudah diatur. Ini tertuang dalam aturan mengenai Transaksi material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
"Judul peraturannya Transaksi material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, kalau mau ada perubahan usaha ya ikuti aturan itu," kata dia.
Baca: Fokus ke Makanan, TPS Food PHK 1.700 Karyawan
Sebelumnya, TPS Food akan mengalihkan fokus utama bisnis dari penjualan beras menjadi bisnis makanan kemasan. Hal ini disebabkan oleh bisnis beras yang dianggap sudah tidak menguntungkan lagi bagi perusahaan.
Pada tahun ini bisnis beras dari TPS Food mengalami beberapa kali hantaman, seperti disegelnya pabrik PT IBU dan penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras.
Dalam memasarkan beras, AISA memiliki lima anak usaha yang masing-masing memiliki pabrik beras yakni PT Jatisari Srirejeki, PT Sukses Abadi Karya Inti, PT Tani Unggul Usaha, PT Swasembada Tani Selebes, dan PT Indo Beras Unggul (IBU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
