Hal itu disampaikan oleh Direktur sekaligus Juru Bicara PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) Jo Tjong Seng, ditemui saat public expose perseroan di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa 25 Juli 2017.
"Jadi dengan demikian kita berdasarkan data dan fakta kira-kira kemungkinan Rp7,2 triliun itu kira-kira tumbuh 8 persenan. Angka itu yang kita lihat itu memang kelihatannya kuartal satu tidak begitu baik, tapi secara keseluruhan bisa tumbuh 8 persen," ungkap Jo.
Selama enam bulan pertama di 2017, kata Jo, bisnis makanan AISA mengalami kenaikan, sedangkan bisnis beras mengalami penyusutan. Setidaknya, di kuartal II-2017, perseroan baru mendapatkan pendapatan sebesar Rp3,37 triliun.
"Kalau kita lihat secara deti bisnis first half yang tumbuh banyak sekali bihunnya sampai 10 persen. Biskuitnya karena ada kontrak yang ditangani di belakang tahun," terang Jo.
AISA mencetak penjualan konsolidasi Rp6,54 triliun pada 2016, naik 8,9 persen dari tahun sebelumnya Rp6,01 triliun. Dengan perolehan tersebut, perseroan berhasil mencatatkan laba usaha Rp1,28 triliun, meningkat 73,34 persen dari Rp739,43 miliar pada 2015.
Adapun perolehan penjualan tersebut dikontribusi dari bisnis makanan dan beras. Dilihat dari sisi kinerja per divisi usaha, beras memberikan kontribusi 61,28 persen dari total penjualan konsolidasi.
TPS Rice mencatat penjualan sebesar Rp4,01 triliun yang meningkat 1,28 persen dari penjualan 2015 sebesar Rp3,96 triliun. Sementara laba kotor TPS Rice meningkat 38,76 persen dari Rp562,15 miliar menjadi Rp780,04 miliar di 2016.
Sementara hingga kuartal I 2017, TPS Food mencatat penjualan Rp1,45 triliun, lebih rendah dibandingkan kuartal I 2016 yang mencapai Rp1,66 triliun. Dari total penjualan tersebut, dikontribusi dari penjualan makanan sebesar Rp563,6 miliar dan beras mencapai Rp922,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
