Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan hingga kini investor masih khawatir terhadap wabah virus korona yang telah diumumkan oleh WHO sebagai urusan internasional. Ia menjelaskan merebaknya virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, ini menjadi kekhawatiran lantaran dapat menekan pertumbuhan ekonomi global.
"Investor masih terus was-was terhadap wabah korona virus," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Jumat, 31 Januari 2020.
Selain itu, lanjut Dennies, dari dalam negeri pun belum ada sentimen signifikan yang bisa mendongkrak indeks. Pada perdagangan hari ini, Dennies meramalkan indeks diperdagangkan di level support 5.997-6.028 dan resistance 6.110-6.161.
Lebih lanjut, pada perdagangan selanjutnya Dennies menyampaikan investor masih akan memantau berita mengenai perkembangan virus korona dan perdagangan di bursa saham Tiongkok. Investor juga akan menanti pengumuman data manufaktur Tiongkok.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlanjut, namun tren pelemahan diperkirakan akan mulai terbatas," jelas dia.
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street berbalik arah memangkas kerugian sebelumnya menjadi ditutup lebih tinggi pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Kondisi itu terjadi karena pasar rebound tajam menjelang akhir perdagangan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus korona Tiongkok sebagai darurat global.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 124,99 poin atau 0,43 persen menjadi 28.859,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 10,26 poin atau 0,31 persen menjadi 3.283,66 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 23,77 poin atau 0,26 persen menjadi 9.298,93 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
