Direktur Utama Envy Dato' Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi menjelaskan melonjaknya laba bersih perseroan ditopang pendapatan yang juga melesat menjadi Rp121,41 miliar atau tumbuh hingga 147 persen dibandingkan September 2018 yakni Rp49,18 miliar.
Hingga September 2019, aset perseroan tumbuh mencapai Rp361,53 miliar, bertambah dari posisi akhir Desember 2018 yakni Rp170,65 miliar, ekuitas tercatat Rp320,47 miliar dari akhir Desember 2018 yakni Rp103,80 miliar. Sementara kewajiban berhasil ditekan menjadi Rp41,07 miliar dari Desember 2018 yakni Rp66,85 miliar.
Dato' Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi mengatakan kinerja perseroan tercatat tumbuh signifikan per September 2019 sebesar 147 persen secara year on year (YoY). Pencapaian hingga September 2019 sudah melebihi 97 persen dari target.
"Perseroan optimistis dan yakin dapat mencapai atau bahkan melebihi target tahun ini. Selain itu, perseroan juga optimistis dapat mencapai target di 2020," ujar Dato' Sri Mohd Sopiyan bin Mohd Rashdi, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu, 13 November 2019.
Adapun pada Rabu, 13 November 2019, saham perseroan berkode emiten ENVY ini menguat ke level Rp2.750 per lembar saham. Sebelumnya, pada perdagangan Selasa, 12 November 2019, harga saham perseroan sempat menurun.
Namun demikian, adanya penurunan harga saham perseroan, tidak ada kaitannya dengan lini bisnis yang telah didasarkan pada fundamental yang kuat. "Selain itu, perseroan juga telah menyampaikan segala informasi material yang perlu diketahui publik," pungkasnya.
Perseroan adalah perusahaan teknologi venture yang menyediakan beragam layanan bisnis dan kegiatan di bidang Sistem Integrasi Informatika, Keamanan Informasi Digital, dan Sistem Integrasi Telekomunikasi yang berkelas dunia, dengan didasarkan pada fundamental yang kuat serta penekanan pada integrasi yang dinamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
