Demikian seperti dikutip dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/5/2015). Meski laba turun, pendapatan bersih perseroan tetap tumbuh menjadi Rp1,16 triliun per Maret 2015, dari posisi pendapatan bersih sebesar Rp825,05 miliar di kuartal I-2014.
Laba bruto menjadi Rp686,70 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari posisi laba bruto sebesar Rp478,02 miliar di akhir Maret 2014. Laba sebelum pajak menjadi Rp439,55 miliar di kuartal I-2015, atau turun dari laba sebelum pajak sebesar Rp457,82 miliar di kuartal I-2014.
Rugi kurs yang perseroan sebesar Rp146,64 miliar di kuartal I-2015, dari perolehan laba kurs yang mencapai Rp32,76 miliar di kuartal I-2014. Beban keuangan menjadi Rp106,02 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari posisi beban keuangan sebesar Rp49,33 miliar di kuartal I-2014. Beban umum menjadi Rp41,79 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari beban umum sebesar Rp27,36 miliar di kuartal I-2014.
Adapun posisi aset Pakuwon Jati menjadi Rp17,61 triliun di kuartal I-2015, atau naik dari posisi aset sebesar Rp16,77 triliun di akhir 2014. Sekadar diketahui, Pakuwon Jati atau yang dikenal sebagai divisi Pakuwon Group merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang real estate dan bermarkas di Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1982.
Saat ini, PT Pakuwon Jati mempunyai beberapa development di Surabaya, antara lain pembangungan apartemen Supermall Mansion di Pakuwon Indah, pembangunan TP 5, TP 6, dan The Peak Residence di Surabaya Tengah. Di Pakuwon City sedang dilaksanakan pembangunan apartemen Educity. Baru-baru ini, PT. Pakuwon Jati membangun development terbaru, yakni Grand Pakuwon, yang terletak di sebelah barat Surabaya, di daerah Margomulyo dan Tandes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
