Dalam ikhtisar yang dipublikasikan oleh perseroan, laba kotor perusahaan mencapai USD172,3 juta atau 14,2 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan peningkatan marjin kotor 60,7 persen. Laba bersih setelah pajak atau EBITDA tercatat juga mengalami peningkatan 8,2 persen atau mencapai USD159,5 dibandingkan tahun sebelumnya.
CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato, CEO mengatakan hasil kuartal pertama tersebut tercapai karena meningkatnya produksi dari Blok A Aceh dan kinerja yang solid dari aset-aset perusahaan.
"Produksi minyak dan gas 90,5 Mboepd, didorong oleh produksi baru dari Aceh dan dimulai kembalinya produksi di Yaman," kata Roberto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin, 20 Mei 2019.
Robert menjelaskan segmen minyak, gas, dan kelistrikan menghasilkan laba bersih senilai USD61 juta. Realisasi tersebut naik 43,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, melebih dari kerugian non-tunai di PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Sementara dari sektor kelistrikan yaitu penjualan daya dari anak usaha, PT Medco Power Indonesia tercatat sebesar 624 Gigawatt hours (GWh). Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lalu, pada kuartal I-2019 produksi AMNT dari stockpile 33,9 million ponds (Mlbs) tembaga dan 16,8 Koz emas. Perseroan juga menyebut terus melanjutkan pengembangan Fase 7.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
