Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terdapat di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 27 Agustus 2018, perolehan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 26,84 persen dari Rp707,08 miliar di semester I-2017 menjadi Rp517,29 miliar.
Penurunan laba tersebut dipicu kenaikan beban pokok penjualan sekitar 32 persen. Beban pokok penjualan perseroan menjadi Rp823,33 miliar di semester I-2018 dari sebesar Rp559,42 miliar di semester I-2017.
Selain itu penurunan laba juga dipicu oleh rugi atas selisih kurs yang cukup besar yakni Rp285,84 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan dapat memperoleh laba dari selisih kurs sebesar Rp33,47 miliar.
Beban penjualan juga mengalami peningkatan dari Rp39,39 miliar di semester I-2017 miliar menjadi Rp62,68 miliar di semester I-2018. Beban umum dan administrasi dari Rp146,57 miliar menjadi Rp167,95 miliar.
Kemudian beban pajak juga mengalami peningkatan dari Rp54,74 miliar menjadi Rp66,83 miliar. Beban atas bunga juga melonjak dari Rp158,85 miliar menjadi Rp218,35 miliar.
Namun demikian, pada semester I-2018 perusahaan berkode emiten ASRI ini dapat mencatat pertumbuhan penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lainnya sebesar 51 persen dari Rp1,68 triliun menjadi Rp2,19 triliun.
Sedangkan laba per saham ASRI juga tercatat menurun menjadi Rp26,33. Padahal pada paruh pertama di 2017 mencapai Rp35,99 per saham.
Hingga 30 Juni 2018 tercatat jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp11,89 triliun. Kemudian jumlah ekuitas sebesar Rp9,09 triliun. Sehingga total jumlah liabilitas dan ekuitas menjadi Rp20,98 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
