Berdasarkan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/8/2014), dalam catatan bursa hingga 29 Juli 2014 telah direkapitulasi status penyampaian laporan keuangan interim yang berakhir per 31 Maret 2014.
BEI mencatat 558 total perusahaan tercatat. Adapun penjelasan atas 558 efek dan perusahaan tercatat tersebut adalah 493 perusahaan tercatat wajib menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 31 Maret 2014. Kemudian sebanyak 65 efek dan perusahaan tercatat tidak wajib menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 31 maret 2014.
Selanjutnya, 482 perusahaan tercatat diketahui telah menyampaikan laporan keuangan. Sebanyak empat perusahaan tercatat belum menyampaikan laporan keuangan interim sehingga bursa melakukan suspensi.
Selain itu, tujuh perusahaan tercatat belum wajib menyampaikan laporan keuangan karena berbeda tahun buku yaitu Maret, Mei, dan Juni. Serta sebanyak 65 perusahaan tidak wajib menyampaikan laporan keuangan.
Adapun tidak wajib menyampaikan laporan keuangan karena 44 perusahaan tercatat hanya melakukan pencatatan obligasi. Delapan perseroan melakukan pencatatan saham setelah batas akhir penyampaikan laporan keuangan interim per 31 Maret 2014 (30 April 2014).
Setelah itu, sebanyak enam merupakan exchange traded fund (ETF), satu Dana Investasi Real Estat berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE KIK), lima Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Aset (KIK EBA), dan satu Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
