"Jadi infrastukturnya (Waskita), rolling stock-nya dari INKA, operatornya dari KAI, jadi kita coba. Kita sudah menjajaki di FIlipina untuk cari mulai pertama untuk kita bisa ekspor," kata Direktur Utama Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.
Ia mengakui penggarapan proyek ini tidak mudah. Beberapa kali tim Waskita Karya bertandang ke Filipina untuk mempelajari over practice, regulasi, dan kondisi setempat.
Perusahaan konstruksi pelat merah ini optimistis pengembangan proyek ini bisa terealisasi di Filipina. Melalui proyek ini, Waskita Karya akan meng-explore pengalaman suksesnya dalam membangun infrastruktur kereta api ringan atau light rail transit (LRT).
Disinggung mengenai pendanaannya, Putra menyebut berasal dari pinjaman Eximbank dan beberapa bank lainnya. Namun dia belum memaparkan lebih lanjut porsi masing-masing pinjaman tersebut.
"Pendanaannya tentunya dari Eximbank, itu kita masih jajaki," ujar dia.
Putra juga belum menjelaskan lebih jauh soal target proyek. Yang pasti, dia berharap tahun ini proyek tersebut bisa mulai digarap setelah mendapatkan legalitas.
"Saya tidak bisa menentukan, tapi kalau begitu ada kesempatan dan secara legal kita bisa, secara bisnis masuk, itu kalau bisa tahun ini," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
