"Kami optimistis mengenai prospek jangka panjang untuk industri reksa dana di dalam negeri," ujar Ketua APRDI, Denny R. Thaher dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Menurut dia, salah satu cara untuk mendukung niat tersebut adalah memberikan penghargaan kepada pelaku industri reksa dana, sehingga akan membantu memacu pertumbuhan lebih pesat. "Serta mendorong industri untuk selalu memberikan yang terbaik," tambah dia.
Oleh karena itu pihaknya menggandeng Bloomberg mengadakan APRDI-Bloomberg Indonesia Fund Awards 2016 di Jakarta. Penghargaan tahunan yang telah mencapai usia ketiga ini, diadakan untuk kembali memberi penghargaan kepada perusahaan reksa dana dengan kinerja terbaik di Indonesia.
"Lebih dari 200 pelaku industri dan para pemimpin bisnis di Indonesia berkumpul pada acara yang tahun ini mengusung tema Build the Future," jelasnya.
Dia menjelaskan, sejumlah 34 penghargaan, dua kali lebih banyak dari tahun sebelumnya, diumumkan pada malam seremoni yang diadakan di Hotel Kempinski, Jakarta pada 10 Maret 2016 setelah perhelatan diskusi tren pada industri reksa dana bersama para petinggi Chief Information Officer (CIO).
"APRDI merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Bloomberg untuk tahun ketiga di penghargaan ini," lanjut dia.
Head of Sales Bloomberg untuk Asia Tenggara Andrea Mosconi, mengatakan telah untuk bermitra dengan APRDI selama tiga tahun terakhir di mana penghargaan ini agar diakui di kalangan komunitas keuangan sebagai tolak ukur prestasi di industri investasi.
"Kami akan terus menumbuhkan dan mengembangkan industri reksa dana di Indonesia, sebagai alat untuk membangun cadangan keuangan untuk masa depan," tambah dia.
Secara keseluruhan, 17 penghargaan diberikan berdasarkan pengelolaan dana satu tahunan dan 17 penghargan lainnya untuk pengelolaan dana tiga tahunan dengan kinerja yang luar biasa di lima kategori besar: Islam, Tematik, Pendapatan Tetap Mata Uang USD, Indeks dan lain-lain.
Dana global Bloomberg mencakup open ended funds, produk yang diperdagangkan bursa, hedge fund dan dana ekuitasyang membentang lebih dari 100 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
