"Jadi sekarang kami dalam proses berikutnya ke bank, dengan bank sudah ada penjajakan. Kami bicara dengan satu bank tapi yakinnya mereka akan sindikasi," kata Presiden Direktur Bumi Serpong Damai Fransiskus Xaverius Ridwan Damali, ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Ia menambahkan, sisa pembiayaan itu nantinya akan dipenuhi dari modal yang disetor oleh pemegang saham. Adapun emiten dengan kode BSDE ini telah memiliki 50 persen saham di Trans Bumi Serbaraja. Selain itu, saham Trans Bumi Serbaraja juga dimiliki PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya dengan porsi masing-masing 25 persen.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pembebasan lahan proyek itu sudah mencapai 80 persen. Trans Bumi Serbaraja sebagai BUJT akan segera memulai konstruksi sesi pertama sepanjang 10 kilometer (km), dari total keseluruhan tol 30 km. "Secara keseluruhan konstruksi tol ini ditargetkan rampung pada 2018," ungkap Ridwan.
Sementara itu, ditempat yang sama, Direktur BSDE Hermawan Wijaya menambahkan, dengan adanya tol Serpong-Balaraja maka akan mengerek harga lahan di sekitar tol. Setidaknya harga lahan diperkirakan akan naik sekitar 5-6 persen.
"Ada pembangunan infrastruktur, maka permintaan properti pasti naik. Tapi kami tidak overpromising juga," tegas Hermawan.
Untuk diketahui, sekarang ini harga lahan di Serpong, khususnya di kawasan BSD City mencapai Rp12 juta sampai dengan Rp13 juta persegi untuk kawasan perumahan. Sementara itu, untuk komersial mencapai Rp18 juta sampai dengan Rp20 juta meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
